Kejurda, Samarinda |
Gadis
manis berkerudung merah, hhe bukan kok. Mungkin nggak banyak orang yang tau
kalo akuu ini adalah… Power Ranger. Huuuuussshh, diam2 aja yah,hhe. Nggak kok,
mungkin ada beberapa juga yang tau kalo anak dari pasangan Syafruddin dan Herna
ini adalah Karateka.
Jeng…jeng…jeng…jeng! Hhi, yapz, yapz! Akuu adalah Karateka yang sampai saat ini masih bersabuk Coklat Kyu 2. Awalnya
mulai berkecimpung dalam dunia beladiri ini saat kelas 5 SD kalo nggak salah.
Bapakkuu yang ngajakin buat ikutan latian bareng beliau. Adikku, Imam juga
turut serta. Karena Akuu dan Imam baru memulai kami langsung beradaptasi dengan
lingkungan sekitar. Ternyata akuu baru tahu kalau bapakkuu adalah Karateka juga saat masih bujang.
Beberapa waktu yang lalu sebelum memulai latihan dan mengajak akuu dan adikkuu
turut serta, beliau tidak sengaja bertemu dengan salah satu teman Karatenya dulu. Setelah diberi informasi
dimana tempat latihan dan waktunya, bapakkuu mulai memutuskan mengajak akuu dan
adikkuu. Kami latihan di Gedung Serbaguna di Kelurahan Bontang Selatan bersama Karateka yang lainnya yang
bermacam-macam usinya. Setelah enam bulan berlatih setiap hari Kamis dan Minggu
pukul 4 sore, kami diperbolehkan untuk mengikuti ujian Kenaikan Sabuk. Ujian
Kenaikan sabuk dilaksanakan di Aula SD Vidatra tempat salah satu cabang latihan
Karate INKAI Bontang. Pada awalnya
akuu sabuk putih, setelah mengikuti kenaikan sabuk, sabukku menjadi kuning.
salah satu teknik nih! |
saat menunggu hasil ujian Kenaikan Sabuk |
Setelah
akuu naik kelas 6 SD, akuu sudah mulai jarang latihan kembali. Akuu sibuk
belajar mempersiapkan UAN dan persiapan masuk SMP. Selama SMP Akuu pun tidak
melanjutkan kembali kegiatan Karatekuu.
Saat masuk SMA, bapakkuu bertemu lagi dengan teman lamanya, salah satu Simpai (guru) yang mengajak untuk
berlatih kembali. Karena akuu sudah mulai beranjak dewasa. Bapakkuu tidak
memaksakan untuk mengikuti kembali. Namun karena akuu merasa tidak mempunyai
kegiatan, akuu memutuskan untuk berlatih kembali. Akuu juga mengajak adikkuu.
Bersama-sama Karateka yang lain, akuu
kembali beradaptasi. Tidak banyak perubahan. Teman satu tingkat sabukkuu cukup
selisih 2 sabuk. Akuu berjanji akan mengejar ketertinggalankuu. Akuu masih
ingat saat akuu SD dulu akuu cukup mahir dalam mengikuti gerakan yang
dicontohkan. Akuu juga dapat split dengan baik. Akuu lincah dan mudah memahami.
Tidak perlu waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali. Akuu berlatih di rumah
untuk mengingat gerakan-gerakan dalam KATA,
akuu juga mulai melatih teknik-teknik untuk KUMITE
atau sparing bersama lawankuu.
Sebelum kami mengikuti ujian Kenaikan Sabuk, biasanya seluruh Ranting akan
berkumpul bersama-sama. Kita mengadakan GASUKU,
yaitu latihan bersama untuk memoles gerakan kami sebelum ujian Kenaikan Sabuk.
GASUKU di Ranting Vidatra |
Tidak
lama kemudian akuu pun mengikuti beberapa kejuaraan. Pertama kali saat ada OOSN
yang diadakan di Aula Perpustakaan Kota Bontang. Lumayan lah, akuu berhasil
mendapatkan juara Harapan 1 di kategori KATA
dan juara 2 di kategori KUMITE.
Karena mewakili sekolah, SMA N 1 cukup bangga dengan prestasi kami. Walaupun
akuu dan adik kelaskuu dari Ranting yang
berbeda kami tetap bersatu untuk sekolah kami. Selanjutnya akuu mengikuti
Kejuaraan Karate se-Bontang. Seluruh
Ranting di Bontang beradu ketangkasan di ajang ini. Mulai dari Ranting Bontang
Selatan, Ranting Yabis, Ranting Vidatra, dan Ranting YPK. Dalam Kejuaraan
tersebut akuu berhasil mendapatkan medali perunggu dalam kategori KATA dan medali perak dalam kategori KUMITE. Adikkuu mendapatkan medali emas
dalam kategori KUMITE.
salah tiga SIMPAIkuu |
Karena
prestasi tersebut, akuu bersama Karateka
yang lain diajak ikut serta dalam Kejuaraan Daerah di Samarinda. Saat itu akuu
masih kelas dua SMA. Ini adalah pertama kalinya akuu ke Samarinda untuk
bertarung dengan Karateka dari
seluruh daerah di Kalimantan Timur. Ini merupakan pengalaman yang tidak terlupakan.
Akuu dilatih untuk mengikuti kategoti KUMITE.
Akuu cukup pesimis, karena akuu merasa tidak terlalu menguasai KUMITE, akuu lebih menguasai KATA. Namun, dengan semangat dan
motivasi yang tinggi dari Simpai dan Karateka yang lain akuu pun optimis.
Sayang, dalam pertarungan pertama akuu kalah 1-3 poin dari lawankuu, Karateka dari Kukar. Tapi tidak papa,
walaupun sempat kecewa. Simpai dan Karateka yang lain tetap optimis. Karena
tim putri telah bertanding semua. Kami pun mendukung tim putra. Salah sati Karateka kami dari Ranting YPK, Ihsan mengalami cidera di
hidungnya. Sayang, karena inilah dia tidak diperbolehkan untuk bertanding lagi,
padahal sudah memasuki semifinal. Sungguh perjuangan yang berat.
akuu, asri, dan ummu (karateka putri) |
Ihsan, saat cidera*waaaaa, darahnya banyak banget!!! |
suasana pertandingan di GOR SEGIRI |
Setelah
naik kelas 3 SMA, akuu tetap mengikuti kegiatan Karate. Saat UAN pun akuu hanya libur beberapa kali. Aku tidak
ingin melepaskan sedikitpun kesempatan untuk berlatih lebih giat kembali. Namun
saat akuu mulai mengurus segala urusan perkuliahan yang menyebabkan akuu harus
bolak-balik Bontang-Samarinda, akuu pun mulai jarang berlatih. Saat akuu
semester satu, akuu masih sempat menjadi panitia dalam OOSN bersama Simpaikuu yang lain. Akuu juga sempat
membantu menjadi panitia di Kejuaraan se-Bontang. Lalu, sampai sekarang akuu
tak pernah lagi latihan. Akibatnya adalah, tubuhkuu yang dulu berisi otot-otot
yang kencang kini menjadi lemak-lemak yang kendor,hhahhahha. Saat akuu tidak
sengaja bertemu dengan simpaikuu, dia berkomentar tentang perubahan badankuu.
Katanya itu karena akuu sudah tidak berlatih kembali. Latihan beladiri membuat
nafsu makan bertambah, tubuh akan tetap ideal apabila seimbang dengan olahraga.
Tapi sekarang, nafsu makannya memang terus membaik, olahraganya itu yang
malas,hhe. Salam Karateka! Osh!
Keluarga Besar Karate INKAI Bontang |
Pantes tu hidung ckckckckck
BalasHapuskenapa kak? ada masalah kah?
Hapus