Akuu
konfirmasi kembali, akuu nda punya kakak kandung kok. Bapak-Mamakku Cuma punya
2 anak, Hermi Syafruddin dan Imam Syafriasnyah. Nah, jadi siapa dong yan nikah?
Ouwww, kalo yang nikah itu sudah pasti kakakku. Loh? Katanya nda punya kakak?
Ia, memang bukan kakak kandung, tapi sudah kayak kakak kandung. Setelah
berpindah beberapa kali di Bontang. Dari tinggal di rumah bangsalan di Gang
Keluarga di belakang Hotel Raodah, terus pindah ke TK Cendrawasih, tepat kelas
4 SD akuu pindah ke daerah agak belakang sedikit di dekat Masjid Miftahul Huda.
Disinilah temapt peraduan terakhir kami. Rumah yang orang tuakuu bangun dengan
modal 1 juta dengan material sisa yang memang suka dikoleksi oleh bapakku,hhe.
Bapak dan beberapa keluarga jauhku sama-sama membangun gubuk sederhna kami.
Dari
tahun-tahun kami mulai menyicil memperbaikinya. Kami berhubungan baik dengan
tetangga kami. Mamakku merasa cocok dn nyaman tinggal di daerah situ, walaupun
akuu dikelilingi orang Jawa,hhe. Nah diantara tetanggakuu yang lain. Ada
keluarga Roni yang kedekatannya udah kaya sodara kandung. Apapun yang kami
miliki kami selalu berbagi. Susah-senang saling membantu. Bahkan akuu dan
Adikku sudah dianggap anak sendiri,hhe. Nah karena Kak Jepri. Salah satu anak
dari Pakde Roni mau nikah. Secara ekslusif, akuu harus hadir dan menjadi salah
satu pagar ayu di nikahannya.
Ini
juga jadi mandate mamakku yang bertugas untuk mengurusi bagian ini. Karena
emang udah kaya sodara sendiri, akuu pun memutuskan untuk menghadiri pernikahan
tersebut. Acaranya tepat hari Minggu malam Senin. KArena ada kegiatan di
kampus, aku baru bisa berangkat minggu siang dari terminal Lempake. Nyampe di
Bontang Minggu sore, langsung ngacir ke rumah sebelah, langsung mandi dan
diriasin… Magribnya langsung ke gedung. Mengikuti acara pernikahan dengan baik.
Akuu
tidak terlalu mengenali istrinya Kak Jepri, yang akuu tau namanya Nurul. Alumni
Putra Bangsa, bekerja di salah satu Bank Swasta, dan memang sudah pacaran lama
sama Kak Jepri. Cantik kok kakaknya, yah walaupun rada mini2 gitu kalo
dibandingkan kak jepri yang kaya tiang listrik,hhe*ampun.kak
Lalu
pulang ke rumah, segera istirahat karena besok dengan bus pagi2 akuu harus
kuliah. Hari senin aku ada salah satu mata kuliah, dan hari itu akuu harus
persentasi. Kuliah tepat dimulai jam 9. Karena kupikir bis paling pagi itu ada
jam 7, yakinlah untuk bisa tetap mengikuti perkuliahan. Tapi, saat sudah jam 8,
bis itu baru melaju karena lelah menunggu penumpang lain yang tak kunjung
datang.
Abang,
salah satu anggota kelompokku terus menghubungikuu. Dengan lemas akuu meminta
maaf, karena tidak dapat ikut persentasi dalam mata kuliah tersebut. Akuu masih
di pertengahan perjalanan. Abang pun bersikap bijak dengan memaklumi dan segera
memberitahukan temankuu yang lain. Hufth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentarnya ditunggu loh,hhe